Menuliskan Namamu
Aku pernah hendak menuliskan
namamu diatas pasir, namun ketika
melihat angin kencang, ku urungkan
niat itu karena tahu namamu pasti
akan terbang dan hilang bersama
kepergiannya.
. Lalu aku ingin menulis namamu
diatas kertas, namun ketika
melihat betapa tipis dan mudahnya
kertas itu robek, kembali
kuurungkan niat, namamu pasti
akan hilang dan terbuang bersama
usangnya kertas itu. .
Aku berpikir keras, dimana harus
menulis namamu, dan ah! kulihat
batu besar dan sepertinya cocok,
pasti namamu akan selamanya
terukir disana.
Tetapi ketika melihat masih adanya
kemungkinan batu itu terkikis oleh
air hujan, lagi-lagi tak jadi aku
melakukannya. .
Kemudian air dan angin menjadi
sarana berikutnya, namun ketika
mencoba menulis namamu disana,
aku tahu itu adalah hal sia-sia, tak
mungkin menulis apa-apa disana,
bahkan sebuah titik pun takkan
bisa. .
Setelahnya kupilih menuliskan
namamu dalam hatiku, tapi seketika
aku tersadar, hati ini adalah
tempatnya salah, khilaf dan dosa,
aku takut jika ada engkau disana,
disitulah muncul kesempatan
untukku untuk mendekati zina. .
Pada akhirnya aku sadar. Tiada
tempat paling aman untuk
menuliskan nama indahmu.
Disini, didalam doa pada tiap sujud
panjangku. Pada munajat penuh
tangisku padaNya. Doa adalah satu-satunya sarana abadi untuk
menggoreskan tinta emas
bertuliskan namamu. . :)
Semoga engkau adalah dia yang Dia
takdirkan untuk hatinya menjadi
tempatku bersandar. Semoga
engkau adalah dia yang Dia gariskan
untuk menjadi imamku di dunia dan
akhirat. Semoga kita ❤️���
Komentar
Posting Komentar