KATA INSPIRASI. ANTARA KRITIK DAN BURUK SANGKA
KATA INSPIRASI. ANTARA KRITIK
DAN BURUK SANGKA
(1) Kita tidak bisa membaca hati
manusia, apalagi hanya dari dunia
maya.
(2) Belum tentu orang yang
menuliskan rutinitas amalnya adalah
riya’. Bisa jadi ia berniat
menyemangati kawannya.
(3) Belum tentu orang yang
mengabarkan rizqi yang diterimanya
adalah berbangga-bangga dengan
harta. Bisa jadi, ia ingin
mensyiarkan syukur atas karunia-
Nya.
(4) Isi hati adalah misteri, maka
baik sangka lebih terpuji.
(5) Mereka yang menuliskan
pengalamannya di socialmedia, belum
tentu ingin menjadi selebritis dunia
maya. Bisa jadi ada inspirasi yang
hendak dibagikannya.
(6) Mereka yang mengabarkan
sedang mengisi kultum entah di
mana, belum tentu ingin dipuji amal
dakwahnya. Bisa jadi ia ingin
memberi harapan pada rekannya,
bahwa di sana dakwah masih
menyala.
(7) Isi hati adalah misteri, maka
baik sangka lebih terpuji.
(8) Mereka yang menyampaikan
secuplik ilmu yang diketahuinya,
belum tentu ingin diakui banyak
ilmunya. Bisa jadi ia terpanggil
untuk menyampaikan sedikit yang ia
punya.
(9) Mereka yang gemar mengkritisi
kekeliruan yang dilihatnya, belum
tentu merasa dirinya paling benar
sedunia. Bisa jadi, itu karena ia
sungguh mencintai saudaranya.
(10) Isi hati adalah misteri, maka
baik sangka lebih terpuji.
(11) Mereka yang gemar menuliskan
apapun yang dipikirkannya, belum
tentu ingin diakui sebagai perenung
berwibawa. Bisa jadi, ia adalah
pelupa, dan mudah ingat dengan
membagikannya.
(12) Mereka yang selalu merespon
apa yang dilihatnya, belum tentu
ingin eksis di dunia maya. Bisa jadi
ia memang senang berbagi yang dia
punya.
(13) Isi hati adalah misteri, maka
baik sangka lebih terpuji.
(14) Tapi baik sangka, tak berarti
membiarkan kawan-kawan
melakukan sesuatu yang nampak
keliru di mata kita.
(15) Baik sangka, harus disertai
dengan saling mengingatkan agar
tidak tergelincir niatnya, agar
tidak terhapus pahala amalnya.
(16) Isi hati adalah misteri. Namun
apa yang nampak keliru di mata
kita, di situlah tugas kita untuk
meluruskannya. Sebab kita saudara.
(17) Baik sangka itu
menentramkan. Namun, saling
mengingatkan juga merupakan
kebutuhan.
(18) Baik sangka itu indah, tapi
bukan berarti membiarkan saudara
terlihat salah.
(19) Baik sangka, dan nasihat-
nasihati adalah kewajiban sesama
muslim.
(20) Semoga kita bisa senantiasa
belajar bersama. Salam ukhuwah.
Komentar
Posting Komentar